Rabu, 27 Juni 2007

PKS Langsa



PKS Santuni Keluarga Korban Pembunuhan
Palima Laot :”Larang Kapal Trol (katrol) Beroperasi di Perairan Aceh”
Bahtiar Husin/270607
LANGSA—Pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Langsa, Rabu (27/6) melakukan layatan ke rumah keluarga korban pembunuhan sadis di laut lepas ujung Tamiang perairan Aceh beberapa waktu lalu di Desa Teulaga Tujuh Pusong Langsa Timur.
Dalam layatan itu, selain mengunjungi keluarga korban dan ikut berbelasungkawa atas musibah yang menimpa keluarga korban tersebut, PKS juga memberikan santunan atau sedekah kepada ahlil bait (keluarga korban-red) berupa sembako dan uang tunai untuk masing-masing keluarga korban sebesar Rp. 1 juta.
Ketua partai PKS Langsa Muharman Purnama, A.Md pada kesempatan itu mengatakan, dirinya dan seluruh pengurus Partai PKS ikut merasakan kehilangan atas meninggalnya empat warga Teulaga Tujuh Pusong Langsa dalam tragedi pembunuhan di peraian Aceh ujung Tamiang itu.
“Kami juga merasakan kehilangan mereka, sama seperti keluarga yang ditinggalkan disini, namun itu semua merupakan kehendak dari Allah dan kita yang ditinggalkan semoga tetap bersabar dengan musibah ini,” ujar Muharman.
Muharman juga mengatakan, pihaknya juga akan membantu keluarga korban dengan mendesak pihak keamanan untuk mengungkap dan mengusut tuntas kasus pembunuhan yang menimpa warga Teulaga Tujuh Pusong Langsa. “walaupun kejadian itu bukan di wilayah hukum langsa, tapi korbannya adalah warga Kota Langsa, jadi kita juga meminta pihak keamanan melalui Mapolres Langsa untuk mengusut tuntas kasus ini,” sebutnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi A DPRK Langsa Aidil Fan, A.Md yang juga pengurus partai PKS itu kepada wartawan mengatakan, dirinya sangat mengutuk keras tindakan pembunuhan secara sadis terhadap keempat korban warga pusong itu. “Kita sesalkan mengapa tindakan itu terjadi, apalagi pembunuhannya dilakukan secara sadis. Kalau memang yang dibunuh itu bersalah, kenapa tidak ditangkap saja dan diserahkan kepada pihak yang berwajib”, tegas Aidil.

Larang Katrol
Sementara itu ditempat yang sama Palima Laot Wilayah Langsa Timur Abdullah Dade dalam kesempatan itu kepada PKS saat melayat keluarga korban mengharapkan, agar memperjuangkan nasib nelayan tradisional aceh yang mencari rejeki di perairan Aceh. Dimana selama ini mereka selalu tertindas oleh nelayan yang menggunakan Kapal Trol (Katrol) saat mencari ikan.
Sehingga dampak dari maraknya Katrol beroperasi dan menangkap ikan diperairan Aceh membuat nelayan tradisional Aceh kewalahan dan merugi.
“Karenanya, saya mengharapkan kepada Bapak-bapak Partai PKS yang juga anggota dewan Langsa agar memperjuangkan nasib nelayan kecil ini, sebaiknya pemerintah melarang operasional Katrol di perairan Aceh,” sebut Abdullah.
Menurut Abdullah, munculnya tindakan perampokan di perairan Aceh dan perairan lainnya dikarenakan banyaknya Katrol yang beroperasi selama ini, sehingga membuat nelayan kecil jadi kewalahan dan akhirnya memicu terjadinya perampokan.
Pantauan Rakyat Aceh hadir dalam rombongan layatan itu Ketua Komisi A DPRK Langsa, Aidil Fan, A.Md, Ketua PKS Kota Langsa Muharman Purnama, A.Md, anggota Komisi A DPRK Langsa Ridwan yang juga kader PKS serta Ketua Umum DPW PKS NAD H. Ghufran Zainal Abidin,MA.

Teks Foto: Tampak Ketua Umum DPW PKS NAD H. Ghufran Zainal Abidin, MA di dampingi Ketua dan pengurus PKS Langsa serta Kepala desa setempat sedang menyerahkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp.1 juta kepada Zainon Puteh orang tua kandung salah seorang korban pembunuhan tersebut di kediaman keluarga korban, Rabu (27/6) (Rakyat Aceh/Bahtiar Husin)

Tidak ada komentar: